Merenung....
Dalam satu lingkungan entah keluarga, kantor, gereja, kampus, asrama dan lain-lain, sadar atau tidak rasanya mesti ada saja Tuhan tempatkan satu atau beberapa orang yang berperan antagonis. Orang-orang yang terkadang membuat hidup ini tidak nyaman, ada yang judes, galak, kasar, jahat, iri, dengki....pokoknya yang bikin darah ini meninggi.
Rasanya terlalu sulit memahami indahnya perbedaan ketika pemahaman tentang penerimaan itu hanya sebatas SLOGAN.
Aku pernah diajak berkunjung kerumah kerabat di daerah Kunjang, Kediri. Di sana aku diajak oleh tetangga untuk memanen salak di kebun miliknya. Salak yang baru dipanen memiliki duri yang banyak dan sangat tajam.
sebelum dibersihkan
Mereka mempunyai cara tradisional yang unik untuk membersihkan. Salak-salak dimasukkan ke dalam satu karung kemudian digoncangkan. Hasilnya...kulit salak menjadi halus.
sesudah dibersihkan
Perselisihan itu perlu....memahaminya sebagai proses perbaikan diri, memandang pergoncangan sebagai proses pembersihan dan menerima perbedaan sebagai cara untuk membentuk keindahan.
Di saat-saat tertentu orang-orang disekitar kita menjadi alat Tuhan untuk MEMBERSIHKAN dan membentuk kita. Kitapun sama, disaat-saat tertentu kita dipakai Tuhan untuk membersihkan dan membentuk sesama kita.
PROSES memang tidak selalu menyenangkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar